
SIDOARJO,AMUNISINEWS.COM – Rencana pemerintah kabupaten Sidoarjo tentang pengadaan Mobdin DPRD dan mobil Operasional Kades Kabupaten Sidoarjo banyak mendapat sorotan masyarakat. Apriyono ketua LSM Kemanusiaan Dan Keseimbangan) dan Soeparno ketua LSM ARAS(Amanat Rakyat Sidoarjo) Bersyukur atas atas dicoretnya Draf Evaluasi APBD Perubahan 2016 oleh Gubernur Jatim.
Menurut Apriyono, selain Mobdin, alokasi anggaran perjalanan dinas (Kunker)DPRD Sidoarjo juga perlu disorot.”Maklum saat ini Negara gencar-gencarnya melakukan efisiensi,’’ tegasnya.
Apriyono menambahkan,penolakan pihaknya tentang pengadaan Mobdin DPRD dan mobil operasional Kades dengan uang rakyat seperti diberitakan sebelumnya ,begitu mengetahui Draf Evaluasi APBD Perubahan dicoret oleh Gubernur Jatim kami merasa bersyukur.
“Apabila benar-benar dicoret oleh Gubernur hal ini justru menyelamatkan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo khususnya.Sebab kami berkeyakinan bahwa nanti akan banyak Kades yang akan mengembalikan mobil tersebut.Ini sesuai pantauan kami dilapangan.Bayangkan apabila satu unit mobil sudah terbeli dan dikembalikan,nilai tersebut setara dengan anggaran RKB(Ruang Kelas Baru).Jadi sebaiknya alokasi dana tersebut diarahkan ke pembangunan infrastukrtur khususnya dunia pendidikan,” ungkapnya kepada wartawan Senin (26/9).
Sementara itu Sya’ Rony Aliem Kades Gempolsari Kecamatan Tanggulangin terkait pengadaan Mobdin dan Operasional Kades,mengatakan, kalau dirinya sangat setuju dengan adanya Mobdin(Operasional).
“Alasan saya karena sering kali tengah malam ada orang sakit(warga).Untuk itu nantinya perangkat saya anjurkan untuk bisa mengemudikan mobil.Kalau toh memang ada satu diantara warga sama membutuhkan dalam waktu bersamaa,yang satunya kita cancel. Kita lihat mana yang lebih penting.Saya sangat berharap, karena masyarakat umum sudah mengetahui rencana pengadaan tersebut,”terangnya kepada wartawan dikantornya senin (26/9)
Menurutnya,kalau memang pengadaan Mobdin itu dicoret (dibatalkan) dia sangat kecewa.”Masyarakat juga kecewa dengan dicoretnya Draf APBD tersebut.Karena itu perlu dikaji ulang keberadaan Mobdin (Mobil operasional) tersebut sangat kita harapkan dan kita butuhkan untuk operasional sehari-hari,” terang Sya’roni Aliem dengan nada kekecewaan.tam